Jakarta, 2025 — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi sebagai pilar utama dalam mendorong transformasi pendidikan di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam forum nasional bertajuk “Masa Depan Pendidikan di Era Digital” yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dalam pidatonya, Wamendikdasmen menyampaikan bahwa teknologi bukan lagi sekadar alat bantu belajar, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan sistem pendidikan yang merata, adaptif, dan relevan dengan zaman.
🎓 Pendidikan Tidak Bisa Lepas dari Teknologi
Wamendikdasmen menyoroti bahwa pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu telah menjadi titik balik penting dalam pemanfaatan teknologi di sekolah-sekolah Indonesia. Meskipun banyak tantangan, transisi ke pembelajaran daring membuka mata semua pihak bahwa teknologi adalah keniscayaan, bukan pilihan.
“Kita tidak bisa lagi berbicara tentang pendidikan masa depan tanpa berbicara tentang teknologi. Kita harus menjadikan teknologi sebagai teman, bukan tantangan,” ujarnya.
🔍 Fokus pada Tiga Aspek Utama Pemanfaatan Teknologi
Dalam paparannya, Wamendikdasmen menyebutkan tiga fokus utama dalam strategi pemanfaatan teknologi di pendidikan dasar dan menengah:
1. Akses Digital yang Merata
Pemerintah berkomitmen untuk memperluas akses internet dan rajazeus rtp perangkat digital ke daerah-daerah terpencil. Program seperti Digitalisasi Sekolah dan penyediaan Chromebook untuk siswa sudah berjalan di ratusan ribu sekolah.
2. Platform Pembelajaran Terintegrasi
Pengembangan dan pemanfaatan platform seperti Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, dan Belajar.id didorong untuk memastikan guru dan siswa bisa mengakses materi yang berkualitas dan sesuai dengan kurikulum terbaru.
3. Peningkatan Literasi Digital Guru dan Siswa
Wamendikdasmen menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi guru dalam penggunaan teknologi pendidikan, agar tidak hanya menjadi pengguna pasif tetapi juga kreator konten pembelajaran yang menarik dan bermakna.
📚 Teknologi Bukan Pengganti Guru
Meskipun teknologi membawa berbagai kemudahan, Wamendikdasmen menegaskan bahwa peran guru tetap tak tergantikan. Teknologi hanya alat bantu, sedangkan nilai-nilai seperti karakter, etika, dan empati tetap harus ditanamkan secara langsung oleh guru.
“Kita ingin guru melek digital, bukan digantikan digital. Teknologi tidak bisa menggantikan sentuhan manusia dalam pendidikan,” tegasnya.
🔄 Kolaborasi Jadi Kunci
Wamendikdasmen juga mengajak semua pihak—pemerintah daerah, sektor swasta, komunitas pendidikan, dan orang tua—untuk bersinergi dalam mendorong inovasi teknologi pendidikan. Ia membuka peluang kolaborasi dengan startup EdTech lokal untuk mengembangkan solusi yang sesuai dengan konteks pendidikan Indonesia.
📈 Menuju Pendidikan yang Fleksibel dan Inklusif
Dengan pendekatan teknologi yang tepat, pemerintah berharap sistem pendidikan di Indonesia bisa lebih fleksibel, personal, dan menjangkau semua kalangan tanpa terkecuali.
“Tujuan akhirnya adalah pendidikan yang membebaskan. Membebaskan dari ketertinggalan, dari keterbatasan, dan dari ketimpangan akses. Teknologi bisa menjadi jembatan untuk itu semua,” tutup Wamendikdasmen.
BACA JUGA: Peran Media Digital dalam Meningkatkan Literasi Finansial